Tersiksa kemacetan, warga sekitar Masjid Raya Al Jabbar menggelar aksi protes dengan mendatangi wakil rakyat. Sejumlah warga Kelurahan Cimincrang dan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, mendatangi Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (25/1/2023).
Menamakan diri Forum Warga Rancanumpang-Cimincrang Bersatu, mreka mengeluhkan kemacetan yang disebabkan aktivitas Masjid Raya Al Jabbar karena akses jalan yang sempit. Mereka menuntut pelebaran jalan, bahkan penutupan sementara Masjid Al Jabbar hingga akses jalan memadai.
Juru bicara rombongan warga, Lia Noer Hambali. menceritakan, setiap akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu) warga sekitar Masjid Al Jabbar tak bisa keluar rumah karena macet.
“Jika keluar rumah untuk mencapai Jalan Soekarno Hatta ditempuh 1 jam lebih, padahal sebelumnya hanya 5-10 menit,” ujarnya.
Lia menuturkan, akses ke Masjid Al Jabbar tidak mumpuni. Seharusnya, kata Lia, Gubernur Jabar Ridwan Kamil melebarkan jalan lebih dulu sebelum meresmikan Masjid Al Jabbar.
“Wali Kota dan DPRD Kota Bandung seharusnya ikut memperhatikan warga Cimincrang dan Rancanumpang yang dirugikan karena macet,” ujarnya.
Warga juga mengeluhkan rekayasa jalan karena harus memutar lebih jauh untuk menuju jalan utama. Begitu juga bus-bus besar masuk ke kawasan Al Jabbar membahayakan anak-anak sekolah yang bersepeda karena jalan sempit.
Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan mendukung adanya pelebaran jalan untuk mengatasi kemacetan di sekitar Masjid Al Jabbar.
“Sambil menunggu pelebaran jalan, aktivitas Masjid Al Jabbar dibatasi saja tidak boleh membawa bus karena jalan sempit,” ujarnya.
Menurut Teddy, tak perlu dihentikan karena warga butuh untuk salat, namun kunjungan dibatasi jangan sampai membludak dan menimbulkan kemacetan hingga merugikan warga. (Kompas)