Akses jalan masuk dan jalan di sekeliling Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dijadikan ajang balap liar. Sepeda motor knalpot bising meraung-raung hampir tiap sore hingga malam, kecuali cuaca hujan.
Warga sekitar stadion yang merasa terganggu dengan kebisingan hampir tiap sore itu meminta polisi bertindak dengan merazia dan mengamankan Stadion GBLA.
Salah seorang warga sekitar, Asep, menyatakan, dirinya sudah sering melaporkan aktivitas balap liar di sekitar GBLA itu kepada RT, RW, Lurah, bahkan Wali Kota dan Polda Jabar via WhatsApp dan media sosial Twitter.
“Jarang ada tanggapan . Pernah ada mobil patroli datang. Suasana aman, namun keesokan harinya dan berikutnya, polisi tidak ada, para pebalap liar beraksi lagi,” ujar Asep.
Ia menambahkan, jamaah masjid raya yang ada di dekat stadion juga merasa tertanggu ketika mereka shalat. Knalpot bising meraung-raung tanpa ada tindakan tegas dari pihak berwenang.
“Warga bisa saja bertindak, tapi masa sih harus warga, nanti dianggap melanggar aturan, kecuali diizinkan polisi dan pihak berwenang,” tegasnya.
Warga meminta akses jalan masuk GBLA dibatasi, bahkan ditutup saja, dan hanya untuk pejalan kaki dan dibuka saat stadion digunakan.
“Sepeda motor dilarang masuk, kecuali ada petugas yang jaga di portal dekat akses jalan dari tol,” ujarnya.
Menurut Asep, jika kesabaran warga tidak bisa dibendung, bisa terjadi aksi pelemparan batu terhadap para pebalap liar itu dan tentu akan menimbulkan masalah baru.
Karenanya, ia berharap polisi dan pihak berwenang mengamankan sekitar GBLA dari balapan liar.
Tutup Akses
Saat bulan Ramadhan lalu, polisi sempat berencana menutup area Stadion GBLA yang sering dijadikan tempat ajang balapan liar. Polsek Gedebage sejauh ini sesekali melakukan patroli di daerah tersebut.
Bahkan kedepannya, mereka akan melakukan penutupan sementara akses jalan yang ada di daerah Stadion GBLA.
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Mei 2020, selain untuk mencegah terjadinya balapan liar, pembatasan ini juga diduga untuk menghalau para pengendara yang hendak ngabuburit.
Penutupan dilakukan dengan cara sistem buka-tutup menggunakan water barrier dan juga mobil kepolisian.
“Setiap sore kita lakukan patroli dan penghalauan agar sementara waktu tidak ngabuburit di kawasan Stadion GBLA.
“Karena sangat berisiko menyebabkan kerumunan warga. Apalagi kegiatan balap liar,” tutur Kapolsek Gedebage Kompol Oesman Imam saat itu.*