Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di wilayah Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, tidak terlibat di Liga 1 2019.
Persib Bandung memilih Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, sebagai kandang Liga 1 2019. Stadion GBLA tidak bisa digunakan karena bangunannya bermasalah –retak dan amblas– sehingga riskan jika digunakan venue pertandingan.
Stadion bertaraf internasional ini hanya digunakan Persib untuk latihan.
Pantaian BandungPlus.com, Minggu (14/7/2019), keseharian di luar stadion banyak digunakan pebalap liar atau pengendara sepeda motor untuk meraung-raungkan knalpot bisingnya yang mengganggu warga sekitar stadio, termasuk mengganggu jamaah shalat masjid di kompleks samping stadion.
Kondisi luar stadion juga mengkhawatirkan. Rumput liar dan ilalang tumbuh lebat. Ada kesan bagian luar stadion tidak terawat. Sedangkan bagian dalam tetap bagus. Itu pun hanya bagian lapangan. Bagian lain, seperti toilet dan mushola, kumuh karena tidak terawat.
“Stadion GBLA memang bermasalah sejak awal,” ujar seorang warga sekitar yang menolak disebut namanya,
“Stadion dibangun zaman (Wali Kota) Dada Rosada dengan maksud agar warga sekitar tidak menolak Pabrik Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang akan dibangun di sampingnya,” jelasnya. “Jadi tidak murni untuk Persib,” imbuhnya.
Ia menilai, Stadion GBLA sebenarnya belum benar-benar kelar dibangun. “Pagar pembatas dengan kompleks perumahan belum dibangun hingga sekarang,” katanya.
Ia menuturkan merasa senang Persib berkandang di Si Jalak sehingga warga sekitar tidak terganggu dengan keramaian suporter jika Persib bertanding.
“Sebenarnya kalau hanya bobotoh yang datang ke GBLA, tidak masalah. Yang bikin warga terganggu itu banyak gembel yang berkedok suporter. Datangnya sehari sebelum pertandingan, berpakain kumuh, banyak tanpa alas kaki, berkerumun dan tidur di taman atau di masjid, bahkan banyak yang seenaknya mengambil buah-buahan yang ada di depan rumah warga. Lapar mereka,” paparnya.
“Mereka itu (gembel berkedok suporter) datang dari luar Bandung dan luar Jawa Barat. Anehnya, begitu pertandingan dimulai, mereka malah pulang!” katanya.
Ia menambahkan, mungkin Stadion GBLA tidak berkah. Selain karena niat pembangunannya tidak tulus, juga dananya dikorupsi sehingga bangunan stadion bermasalah –sering retak dan amblas.*