UPDATE
Kepolisian mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung merupakan mantan narapidana Terorisme.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar bernama Agus Sujatno atau Agus Muslim.
Hasil tersebut diambil dari sidik jari dan face recognition identic yang menyebutkan identitas pelaku yaitu Agus Sujatno atau Agus Muslim.
Pelaku Agus Sujatno juga pernah melakukan aksi bom di Cicendo dan pernah ditahan di LP Nusa Kambangan, Jawa Tengah terkait aksi teror bom selama empat tahun lamanya. Dirinya bebas pada Maret 2021.
“Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun, di bulan September atau Oktober 2021 yang bersangkutan bebas; tentunya kegiatan yang bersangkutan kami ikuti,” ujar Kapolri Listyo.
“Dan memang yang bersangkutan masih susah diajak berbicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas,” lanjut Kapolri dikutip PRFM News.
Kapolri memerintahkan kepada timnya untuk mendalami dan mencari orang-orang yang diduga terafiliasi dengan kelompok Agus tersebut.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu (7/12/20202). Kapolri tiba di lokasi sekitar pukul 12.50 WIB.
Kapolri langsung menyalami pejabat-pejabat di lingkungan Polda Jawa Barat lalu masuk ke area Polsek Astanaanyar setelah anggotanya melakukan sterilisasi.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi data pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Bandung.
“Data pelaku bom sudah kami identifikasi dan akan kami cross check,” kata Suntana.
Ia mengatakan, polisi telah mengamankan barang bukti sebuah sepeda motor berwarna biru yang diduga digunakan pelaku. “Plat nomor AD, itu wilayah Surakarta,” katanya dikutip CNN Indonesia.
Di bagian depan motor tersebut tertempel kertas dengan tulisan “KUHP Hukum Kafir”.
Aksi bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, pada Rabu sekitar pukul 08.20 WIB pagi. Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan, peristiwa itu terjadi saat jajaran Polsek Astana Anyar sedang melakukan apel pagi.
Saat itu, seorang laki-laki masuk ke dalam Polsek dengan mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan apel.
Selain pelaku, satu orang anggota polisi tewas akibat peristiwa itu. Sementara tujuh anggota polisi lainnya mengalami luka-luka imbas bom bunuh diri tersebut.
Menurut Kapolda Jabar Irjen Polisi Suntana, ada 11 orang korban. Dari 11 orang tersebut, terdapat 10 orang merupakan anggota polisi, dan satu warga sipil yang tengah melintas di sekitar lokasi kejadian.
Kapolda Jabar Suntana pun memastikan, pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar tersebut tewas di lokasi.
“Ada 11 orang menjadi korban, terdiri 10 anggota Polri, dan satu warga sipil. Satu orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan,” kata Suntana kepada wartawan di lokasi, Rabu (7/12/2022).
Pengamat terorisme dari Universitas Malikussaleh Aceh, Al Chaidar, menduga pelakuberasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Kemungkinan ini adalah dilakukan oleh kelompok JAD,” kata Al Chaidar diktip Suara.com.
“Indikasinya dari target serangan yaitu pihak kepolisian dan juga dilakukan saat bulan-bulan Desember,” katanya.*