Kawasan Gedebage Kota Bandung, khususnya Kompleks Bumi Adipura, dilanda banjir setelah hujan deras sejak dua hari terakhir yang menyebabkan air di sungai Cinambo meluap.
Berkurangnya resapan ini akibat adanya pembangunan di sekitar wilayah Gedebage, selain kondisi Sungai Cinambo yang meluap akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir.
“Saya lebih ke arah, tadinya kebun dibangun rumah. Tidak menyumbat apa-apa tapi awalnya air terserap jadi mengalir,” ujar Didi, Sabtu (25/1/2020).
Didi menuturkan, Dinas PU tengah mengupayakan pembangunan kolam retensi di lahan milik Pemkot Bandung di Babakan Karet, Kelurahan Derwati. Namun, kendalanya adalah peruntukan awal kawasan tersebut untuk pembangunan rumah susun.
Menurut Didi, pihaknya akan menyegerakan pembangunan kolam retensi yang berada di Jalan Bima. Sedangkan untuk banjir di Gedebage yang belum surut pihaknya menyiapkan pompa air untuk menyedot banjir.
Salah seorang warga, Irwan (43), mengatakan, penyebab banjir selain dipicu hujan deras yang menyebabkan debit air tinggi, juga disebabkan penyumbatan air di Sungai Cinambo.
“Kata warga yang lain bilangnya sungai yang terhambat di Cinambo,” ujarnya.
Ketua RW 08 Oping Arifin, menyebutkan, banjir tersebut bukan yang pertama terjadi di kawasan rumahnya. Namun, banjir kali ini dinilai yang terparah sejak empat tahun terakhir.
“Yang paling parah itu kejadiannya kemarin malam. Banjirnya sampai setinggi lutut orang dewasa,” katanya.
Menurut Wali Kota Bandung Oded M Danial banjir kali ini lebih lamban surut dibanding banjir serupa yang melanda kawasan tersebut beberapa waktu lalu. Diperkirakan banjir terjadi karena kawasan aliran air di Kabupaten Bandung juga terkena banjir.
“Karena ini baru pertama kali. Walau disinyalir karena banyak hal bisa terjadi. Di daerah Sapan, seberang tol lebih besar airnya dan balik lagi ke sini,” ucapnya. (Republika/CNN Indonesia).*