Ratusan driver ojek online (ojol) menggeruduk Pangkalan Ojek Pasirimpun, Kota Bandung, Selasa (3/1/2023). Sebuan pengemudi ojol itu merupakan buntut dilarangnya driver taksi online masuk kawasan Pasirimpun oleh ojek pangkalan (opang).
Menurut Ketua Umum Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR) Iyan Restu, kedatangan ratusan driver ojol ini spontan tanpa ada yang mengomando.
“Betul, itu karena memang ini betul spontanitas tidak ada yang mengomandoi karena ini masuknya ke media sosial, ke forum-forum makanya ini rasa solidaritas spontanitas,” kata Iyan.
“Kalau misal momen-momen seperti ini, ojol biasanya sigap atas dasar dorongan dirinya sendiri,” tambahnya.
Iya membenarkan jika ada kesalahpahaman antara driver taksi online dengan oknum opang di Pasirimpun.
“Ini ada miss (kesalahpahaman), sebetulnya permasalahannya ojek pangkalan tidak mempermasalahkan kemudian dari online itu memang tiba-tiba masuk dan kemudian tidak konfirmasi, tidak say hello lah atau tidak punten istilahnya pada etika budaya Sundanya tidak dipakai,” ujarnya.
“Atau karena gempeur (takut) enggak tahu mungkin rurusuhan (buru-buru) atau lain sebagainya, sehingga tidak konfirmasi, tidak hello dulu ke para ojek pangkalan ini. Sehingga disetop lah dan terjadi semacam intimidasi,” katanya melanjutkan.
Iyan menyebut, driver taksi online ini disetop saat akan melintas di wilayah Pasirimpun. “Pas mau turun (dari atas ke bawah), pas mau drop off,” ujarnya.
Buntut dari kejadian ini, Iyan berharap tidak ada lagi anggapan zona merah untuk ojol. Menurutnya, yang ada zona santun.
“Tidak ada zona merah, kita sudah berstatemen dari beberapa tahun lalu bahwa teman-teman kalau paham itu tidak ada zona merah di manapun juga yang ada itu, zona santun. Saling harga menghargai dan saling menghormati. Itu saja,” katanya dikutip Detik.
Usai pertemuan bersama, pihaknya ingin ada kesepakatan bersama agar antara ojol dan opang saling menjaga kondusifitas.
Di banyak kawasan Kota Bandung dikenal “zona merah” di mana opang melarang ojol masuk membawa penumpang. Bentrokan antar ojol vs opang kerap terjadi akibat zona merah yang ditentukan opang. Penyerbuan ojol kerap pula menjadi “solusi terbaik” menghapuskan adanya kawasan zona merah.*