Kawanan Monyet Keliaran di Kota Bandung Bukan Tanda Bencana

Kawanan Monyet Keliaran di Kota Bandung Bukan Tanda Bencana

Empat monyet liar berkeliaran di permukiman warga di Kota Bandung. Monyet-monyet berekor panjang itu membuat warga resah. Ada yang menduga berkeliarannya monyet itu sebagai tanda bencana alam.

Namun, BMKG menyatakan, berkeliarannya kawanan monyet itu bukan sebagai tanda bencana seperti gempa bumi ataupun aktivitas sesar Lembang.

Staf Observasi Gempa Bumi BMKG Stasiun Geofisika Bandung Ajeng Marina Utamie mengatakan, hasil pemantauan BMKG, belum ada aktivitas sesar Lembang hingga saat ini.

“Karena kami tupoksinya pengamatan aktivitas seismik, sampai saat ini aktivitas monyet liar itu tidak ada kaitannya. Pengamatan kami, belum ada aktivitas Sesar Lembang,” katanya dikutip Detik Jabar.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung M Yusuf Hidayat mengatakan, pihaknya tidak bisa menjelaskan kaitan kemunculan monyet liar dengan tanda bencana.

Read More

Diskar PB Kota Bandung fokus pada persoalan penanganan yang membahayakan jiwa masyarakat.

“Itu yang bisa memprediksi adalah seorang ahli. Kalau kami sesuai tugas pokok dan fungsi Diskar PB bagaimana cara menyelamatkan jiwa yang mengancam keselamatan manusia,” ungkap Yusuf.

Yusuf mengimbau masyarkat Kota Bandung tidak resah dengan kemunculan monyet liar ini.

“Masyarakat jangan terlalu resah dengan fenomena-fenomena yang dikeluarkan (dikabarkan) oleh masyarakat lainnya. Kalau ada apa-apa hubungi kami Diskar PB, kami siap,” ujar Yusuf.

Bukan monyet liar dari hutan

Proses evakuasi monyet-monyet itu belum dilakukan karena mereka berpindah-pindah tempat. Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat memastikan, empat ekor monyet yang turun ke pemukiman warga di Kota Bandung, bukan monyet liar dari hutan.

“Berdasarkan data dan kasus yang kita tangani kalau monyet-monyet yang ada di perkotaan biasanya sengaja dilepas atau lepas dari kandang, diduga seperti itu, dari kasus yang masuk ke kita rata-rata seperti itu,” kata Kepala rencanaan Perlindungan dan Pengawetan BBKSDA Jabar, Rifki Muhammad Sirojan.

Rifki mengungkapkan, kalaupun monyet itu berasal dari hutan, turunnya tidak akan sampai ke tengah kota atau hanya pemukiman di dekat hutan itu sendiri.

“Biasanya kalau dari hutan gunung yang terdekat itu Manglayang, itu jauh dan melewati beberapa pemukiman dan jalan, kan terisolasi jalan raya dan nyebrang enggak mungkin Jalan AH Nasution itu sangat ramai, kecuali di atasnya ada kanopi dan pohon tapi bisa kita lihat itu tidak ada, terfragmentasi ya,” ungkapnya.

Kawanan monyet itu pertama terjadi pada Kamis (24/11) di Kecamatan Kiaracondong. Sedikitnya, ada 4 ekor monyet liar yang terekam kamera memasuki pemukiman warga di daerah Babakansari l pada pagi hari.

Sehari berselang, tepatnya pada Jumat (25/11), kawanan monyet kembali bermunculan. Monyet liar ini mendatangi pemukiman warga di kawasan Antapani hingga Arcamanik.

Pada Minggu, 4 Desember 2022, kawanan monyet liar itu terlihat di Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, di Kompleks Kopedi dan SDIT Insan Cermat.*

 

Related posts