Kebijakan ganjil genap nomor kendaraan di Kota Bandung berpotensi diperluas hingga kawasan perbatasan di Cibiru, Cibeureum, dan juga Ledeng.
Sejak dua pekan lalu, ganjil genap di kota Bandung diberlakukan setiap akhir pekan di lima gerbang tol di Kota Bandung. Hal ini guna membatasi mobilitas masyarakat dalam PPKM terkait Covid-19.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi Dinas Perhubungan (PDKT) Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara, ganjil genap berpotensi diperluas hingga jalan arteri.
Namun perluasan ganjil genap itu akan ditentukan pada hasil rapat terbatas (Ratas) yang digelar Selasa, 14 September 2021.
“Ya tergantung hasil Ratas besok (hari ini-red), ada 3 jalan arteri, Cibiru, Cibereum, dan Ledeng. Jadi untuk kurangi mobilitas orang-orang yang hanya untuk main, tapi kalau untuk mendesak yang silakan saja,” ujar Asep.
Dikemukakannya, ganjil genap di kota Bandung pada periode 10 hingga 12 September kemarin memberikan dampak yang baik pada penurunan mobilitas masyarakat.
Menurutnya, dari lima gerbang tol yang diberlakukan ganjil genap, semuanya memperlihatkan terjadinya pengurangan mobilitas yang lebih baik dari pekan sebelumnya.
Dalam periode 10-12 September di GT Pasteur tercatat 21 persen penurunan mobilitas, GT Pasir Koja 11 persen, GT Kopo 26 persen, GT Moh Toha 19 persen, dan GT Buahbatu 37 persen.
Dari hasil evaluasi juga tercatat ada 19 ribu kendaraan diperiksa dan 4.518 di antaranya diputar balik karena melanggar aturan ganjil genap.
“Jadi keseluruhan tanggal 10 sampai 12 September ada 19.670 kendaraan yang diperiksa, total putar balik 4.518 kendaraan,” sambungnya. (PRFM)