BandungPlus.com — Banyak pengguna sepeda di Kota Bandung melanggar lalu-lintas, seperti masuk ke jalu cepat di Jalan Soekarno-Hatta.
Pelanggaran pesepeda Bandung yang membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan itu banyak dibagikan oleh warganet di Twitter.
Anggota Ecotransport Indonesia sekaligus penggiat sepeda, Windu Mulyana, mengecam pelanggaran pesepeda tersebut.
Ia menyatakan sepakat dengan komentar ‘negatif’ warganet terhadap aksi pesepeda tersebut.
Menurut Windu, bersepeda di jalur cepat di Jalan Soekarno Hatta merupakan tindakan ceroboh yang dapat merugikan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
“Ini tindakan yang sangat ceroboh dan membahayakan diri sendiri dan orang lain,” tegasnya dilansir laman prfmnews.id.
Windu menyatakan, dirinya sangat tidak menghargai apa yang dilakukan para peseda yang nekat melintas di jalur cepat Jalan Soekarno Hatta.
Ia menyebut akan memaklumi jika para peseda tersebut masuk jalur cepat untuk sementara hanya untuk memutar ke sisi jalur yang lain.
“Jika posisinya mereka akan berbelok, atau akan mengambil sisi jalur lainnya sehingga mereka harus masuk ke jalur cepat dulu. Tapi dalam video ini nampaknya mereka tidak terlihat akan memutar balik, melainkan terus melaju di jalur cepat,” ucapnya.
Dikemukakannya, hasil diskusi Eco Transport Indonesia dengan para pakar transportasi menunjukkan, jalur cepat Jalan Soekarno Hatta sangat tidak memungkinkan untuk menjadi jalur sepeda.
Hal tersebut dikarenakan ada batas minimal kecepatan yang harus diikuti kendaraan dan tidak mungkin diimbangi oleh sepeda.
“Karena kecepatan di jalur cepat itu minimal 60km/jam. Kalau pun ingin dibuat jalur sepeda di sana, maka posisi jalurnya harus sama dengan trotoar. Ini sangat tidak mungkin,” katanya.