BUMI Pasundan adalah tatar Sunda, wilayah Parahyangan, yang sekarang bernama Jawa Barat. Keindahan alam Jawa Barat atau Bumi Pasundan mendorong M.A.W. Brouwer mengatakan ungkapan populer: “Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum“.
Ungkapan itu diabadikan Pemerintah Kota Bandung pada dinding tiang beton Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Jalan Asia Afrika.
Ungkapan itu sering diubah menjadi “Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum”. Ungkapan itu banyak dikutip orang-orang untuk menggambarkan betapa indahnya alam Jawa Barat, khususnya Kota Bandung yang berjuluk “Paris van Java”.
Baru-baru ini dinding berisi tulisan itu viral karena aksi vandalisme. Ada coretan “Gragaz Boyz” di bawahnya. Coretan itu telah dihapus oleh Linmas Balonggede. Dinding yang kerap jadi spot selfie pengunjung ke Kota Bandung bisa kembali bersih.
Ada “Coretan Dinding” merusak suasana… Sedih gak sih liatnya 😭 pic.twitter.com/Wbgwq2xqQV
— DODI SANJAYA (@dodisanjaya) August 10, 2020
15.24 RT @bolasemangat89 Tos dibersihan deui nya kangpic.twitter.com/AbJKOcOKGd
— Radio PRFM Bandung (@PRFMnews) August 11, 2020
Mengutip Wikipedia, MAW Brouwer adalah seorang fenomenolog, psikolog, dan budayawan kelahiran Delf, Belanda. Salah satu bukunya yang terkenal berjudul Psikologi Fenomenologis.
Meskipun orang Belanda, tapi Brouwer sangat mencintai Indonesia. Dia menamatkan sarjana pada Fakultas Paedagogi Universitas Indonesia (UI) pada 1961. Ia menjadi guru di Sukabumi serta sebagai pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran (Unpad) dan Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung yang turut mewarnai pengembangan ilmu psikologi di Indonesia.
Brouwer menghabiskan separuh lebih hidupnya di Indonesia. Permohonannya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tidak pernah dikabulkan pemerintah. Dia meninggal dunia di Belanda.
Selama di Indonesia, Brouwer kerap mengisi kolom di surat kabar nasional. Ungkapan Brouwer tersebut banyak dikutip para pengagumnya, meskipun belum jelas literatur kapan dan di mana ungkapan itu ada.
Warga Jawa Barat, khususnya Bandung, berterima kasih kepada Brouwer. Ungkapan “Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum” melegenda dan menggambarkan keindahan alam tatar Sunda.*