Banyak Kejahatan, Anak Muda Kota Bandung Diimbau Tidak Keluar Malam

Bandung Malam Rawan Kejahatan
Bandung Malam Rawan Kejahatan

KOTA Bandung rawan kejahatan pada malam hari. Hal itu merujuk terjadinya beberapa kasus kriminalitas dan kekerasan dalam dua pekan terakhir.

Karena banyak kejahatan, Wali Kota Bandung Oded M Danial meminta anak muda tidak keluar malam. Oded juga meminta para camat dan lurah untuk meningkatkan keamanan di wilayahnya masing-masing.

Satu kasus yang menonjol adalah tewasnya Faisal Yusuf yang ditusuk oleh orang tidak dikenal di Jalan Sudirman, Kota Bandung, pada 15 Agustus 2020.

Tiga hari kemudian atau pada Selasa 18 Agustus 2020 di Jalan Saluyu, Riung Bandung, seorang balita dijambret.

Kasus yang juga cukup menonjol adalah seorang pria ditembak orang tak dikenal di dekat Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur, pada 23 Agustus 2020.

“Selain aparat kewilayahan diminta meningkatkan keamanan, kami juga akan berkoordinasi dengan kepolisian,” ujar Oded, Rabu (26/8/2020).

Read More

Oded pun meminta kepada para orangtua agar memperhatikan anak-anaknya, tidak keluar malam hari dan bergerombol tanpa tujuan.

Oded juga akan kembali memberlakukan buka tutup jalan tertentu yang sering dipakai nongkrong oleh warga.

“Pak Kapolrestabes Bandung meminta izin agar memberlakukan lagi buka tutup jalan di pusat keramaian di Kota Bandung, saya langsung setuju demi keamanan warga apalagi saat ini pandemi Covid 19 belum usai,” ujar Oded dikutip tribunjabar.id.

Polisi masih menyelidiki kasus pria ditembak orang tak dikenal. Sejumlah saksi dimintai keterangan berkaitan insiden koboi tersebut.

“Beberapa saksi diperiksa yang ketika itu bersama korban juga. Ada dua yang diperiksa,” ucap Kapolsek Coblong Kompol Hendra Virmanto kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).

Insiden penembakan itu terjadi kawasan Jalan Dipatiukur, Kota Bandung pada Senin (25/8) malam. Akibat penembakan itu, dia mengalami luka di bagian wajah.

Dari pemeriksaan saksi dan korban itu, kata Hendra, pelaku diduga berjumlah empat orang. Para pelaku menggunakan dua sepeda motor.

“Untuk pelaku yang diduga (menganiaya) ada dua orang, cuma pelaku ada dua motor, jadi empat orang. Yang dua diam di motor, sisanya yang dua orang menganiaya korban,” tutur Hendra.*

 

Related posts