Masjid Raya Al Jabbar terus mendapatkan sorotan. Bukan hanya terkait akses jalan yang sempit, namun juga soal biaya pembangunan yang disebut mencapat Rp1 triliun. Belakangan, anggaran konten Masjid Raya Al Jabbar yang mencapai Rp20 miliar juga menjadi sorotan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengklarifikasi soal lelang proyek pembuatan konten Masjid Al Jabbar yang mencapai Rp20 miliar.
Anggaran Rp20 miliar untuk pembuatan konten itu turun setelah tender dilelang dan dilaksanakan. Harga proyek konten yang disepakati adalah sekitar Rp15 miliar.
Bambang menjelaskan, lelang proyek konten tersebut sebetulnya merujuk pada museum yang ada di lingkungan Masjid Al Jabbar.
Ia merinci keperluan untuk museum tersebut, seperti panel grafis, multimedia (motion grafis, video mapping, sound, desktop app, mobile app, aplikasi augmented reality, aplikasi touchscreen table film documenter), maket, dan diorama.
Kemudian, benda-benda koleksi seperti alat perang, lembar mushaf sundawi, surat-surat korepondensi Nabi, tempat-tempat naskah tua, replika Al Quran besar, peti penyimpanan Quran, hingga naskah tua.
Museum Masjid Raya Al Jabbar berkonsep sebagai sarana edukasi dengan membagikan pengetahuan kepada masyarakat, khususnya umat Islam di Jawa Barat. Materi dalam museum ini menyangkut sejarah Nabi Muhammad Saw dan sejarah Islam di Indonesia.
“Proses pengadaan barang atau jasa museum Al Jabbar ini sudah mengikuti prosedur juga dikawal oleh lembaga kebijakan pengadaan barang atau jasa pemerintah (LKPP) dan badan pemeriksa keuangan (BPK),” tegasnya. (CNN)