Akses Jalan Belum Siap, Peresmian Masjid Al Jabbar Terkesan Dipaksakan

Pemprov Jabar Anggarkan Rp20 Miliar untuk Pembuatan Konten Masjid Al Jabbar

Akses jalan menuju Masjid Raya Al Jabbar belum disiapkan dan ditata dengan baik. Akibatnya, akses masuk dan keluar kompleks masjid di Jl. Cimencrang Kecamatan Gedebage Kota Bandung itu semrawut. Akses jalan yang sempit membuat kemacetan di kawasan itu tak terhindarkan dan mengganggu mobilitas warga sekitar.

Menurut Pakar Transportasi ITB, R. Sony Sulaksono Wibowo, belum disiapkannya akses jalan yang memadai membuat peresmian Masjid Raya Al Jabbar pada 30 Desember 2022 lalu terkesan dipaksakan.

Ia menilai, masjid diresmikan tapi akses menuju masjid belum dipikirkan dengan baik. Apalagi kawasan itu juga terkoneksi dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

“Sayangnya ‘kan GBLA belum disiapkan untuk itu (akses tol), Al Jabbar juga belum disiapkan untuk itu, mapping kawasan tersebut belum disiapkan, sehingga menurut saya punten saja terlalu dipaksakan peresmian Al Jabbar itu, mungkin animo masyarakat cukup tinggi akhirnya dibuka,” kata Sony.

Dia menilai, masjid Al Jabbar punya daya tarik tersendiri. Sehingga, dipastikan memancing animo masyarakat yang tinggi.

Read More

Menurut Sony, kemacetan yang terjadi mengganggu lalu lintas masyarakat sekitar. Akses yang digunakan sama-sama menyatu dengan akses pemukiman dan perumahan.

“Ini kawasan lokal, tiba-tiba kita bangun bangunan megah di tengah sawah ya kan, kalau berkaitan dengan sawahnya seperti lumbung padi tidak apa-apa, tapi ini objek wisata di tengah-tengah sawah, sehingga akses orang-orang yang digunakan warga ke kota atau yang hendak ke sawah (terganggu),” tuturnya.

“Kalau kita bangun pusat wisata, menarik banyak orang kita harus pikirkan aksesnya juga kesana, selain jalannya juga lahan parkirnya dan penataannya,” terang Sony.

Foto: Jl. Cimincrang Macet Parah Tiap Hari

Sony menambahkan petugas pengatur lalin dari Dinas Perhubungan (Dishub) juga tak bisa berbuat banyak. Terlebih akses tol KM 149 yang sampai saat ini belum dibuka.

“Memang kalau saya perhatikan beberapa hari sejak dibuka sampai Hari Minggu puncaknya sepertinya koordinasi dari Dinas Perhubungan baik provinsi dan kota tidak terlalu maksimal karena tadi, aksesnya belum bisa apa-apa,” ucapnya.

Dia menilai, animo masyarakat yang datang ke masjid ini sama seperti animo pendukung Persib Bandung yang akan menyaksikan laga big match di Stadion GBLA. Pada pertandingan besar, KM 149 juga dibuka.

“Kalau kita komparasi dengan pertandingan Persib waktu itu di GBLA, gerbang tol KM 149 sempat dibuka kalau tidak salah, kemudian masyarakat diberi akses, kalau ini (untuk Al Jabbar) tidak sepertinya. Memang konektivitas antara Al Jabbar dan GBLA juga tidak terlalu bagus dan ini perlu dipikirkan, jangan sampai masjid semegah itu menjadi sia-sia, sia-sia dalam artian kemegahannya hilang,” jelasnya.

Oleh karenanya, sambung Sony, salah satu solusi yang bisa diambil dengan membuka exit tol KM 149. Dia pun menyarankan agar Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendorong Jasamarga untuk mempercepat pembukaan tol KM 149.

“Tol sudah ada, cuman perlengkapannya belum ada dari Jasa Marga, secara infrastruktur sudah jadi dan siap cuman peralatan gerbang tol untuk pembayaran belum dipasang. Ini bisa jadi hal pertama yang dipercepat,” tuturnya.

Di samping itu, Sony juga menyoroti kantong parkir di sekitar masjid Al Jabbar. Menurutnya, Pemprov Jabar perlu memikirkan tempat parkir bagi pengunjung.

Sony juga mewanti-wanti kepada Pemprov Jabar agar betul-betul memikirkan tempat parkir bagi pengunjung Masjid Raya Al Jabbar ini.

“Masalah parkir harus diperhatikan, penataan parkir juga harus dipikirkan diharapkan masyarakat menggunakan mobil bisa lewat akses itu. Buat yang menggunakan motor harus kita pikirkan jalannya juga, karena masyarakat Pengguna motor bakal berbondong-bodong dari segala arah, itu harus diarahkan, lewat jalur tertentu dan disediakan parkir plus jalur pejalan kaki dari tempat parkir ke Al Jabbar,” ucap Sony dikutip DetikJabar.

Saat ini ada dua jalur menuju Masjid Raya Al Jabbar, yaitu seperti Jalan Gedebage melalui Sepadan Sungai Cinambo dan Jalan Soekarno-Hatta melalui Jalan Cimincrang. Kedua jalan ini sempit dan mengalami kemacetan panjang sejak Masjid Al Jabbar dibuka.*

 

Related posts